Tuesday, August 09, 2005

...about life...

Finally, another entry! Gosh, it’s been nearly two weeks since my very last entry… Can’t believe these days time flew so quickly I barely even had time to chill out and relax in between… Turns out being a Social student isn’t that nyantai after all. Hahaha. Yet I’m beginning to settle down and enjoy the moments right now, you know, just letting things flow around me and embrace them when they come by… Sometimes my own way of living can really surprise me…

Btw, speaking of living life… Terkadang gue bingung, deh, guys. Sebenernya apa sih itu, that special so-called sacredly essential thing everybody calls as ‘LIFE’? What actually is LIFE itself? Sometimes, at times when I got the chance to stop by and ponder, kadang-kadang gue suka bingung sendiri, bingung tentang kerancuan definisi kehidupan itu sendiri. Yeah, kita udah sering banget ngedenger orang-orang di sekitar, di mana-mana, ngomongin soal hidup, tentang the statement ‘living life to the fullest’, tentang arti hidup, and all that stuff. Tapi sebenernya apa sih hidup itu? Dan kapankah saat kita akhirnya bisa berkata bahwa kita telah benar-benar ‘hidup’ sementara seisi dunia masih sibuk mencari makna yang entah ada entah tiada?

Well, menurut gue, kehidupan adalah hanya sebuah panggung sandiwara besar seluas jagat raya dimana masing-masing dari kita berperan sebagai tamu asing bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Identitas kita tak lebih dari hanya manusia semu tak berwajah yang datang dan pergi begitu saja. Dan memang begitu kenyataannya. People come and go in life, don’t they? Sebegitu gampangnya orang-orang lewat begitu aja di depan kita. Hari ini masih ngobrol sama mereka kayak temen lama, besok-besok bisa aja mereka udah ilang dari pandangan, entah meninggal, entah lenyap, entah pindah ke suatu tempat lain yang kita nggak tau. Segampang itu orang-orang datang dan pergi. Semudah itu tamu-tamu asing itu mampir ke pekarangan kita, mewarnai sepetak lagi tembok halaman kediaman kita dengan corak abstrak lika-liku dunia, kemudian meninggalkan pekerjaan itu begitu saja untuk kemudian dilanjutkan lagi oleh orang lain yang setelahnya. Begitu juga dengan kita, yang terlalu sering berbuat hal sama terhadap mereka.

And when it comes to living life, sometimes we also got confused with the actual meaning of living life itself. Kita selalu bertanya-tanya, dengan sifat dasar manusia yang selalu akan mencari kesempurnaan, akan suatu keadaan dimana hidup kita akan paling tidak menjadi berguna, baik untuk orang lain bahkan diri sendiri. Berbagai iming-iming berembel-embel kata-kata sejenis tentang pencarian arti hidup, tujuan hidup, keinginan dan pencapaian dalam hidup, dan lain-lain, sering menjejali pikiran kita yang kian menyempit; hal-hal yang terkadang bukannya membawa kita kepada sebuah jawaban malah berujung pada pertanyaan lain yang lebih besar. Omong besarlah kita jika kita sudah bisa berbicara tentang kesempurnaan arti hidup yang kita jalani kalo di saat yang sama kita masih belum bisa menilai mana yang harus dan mana yang boleh dalam langkah-langkah yang kita ambil. Bagaimana bisa kita bilang kalo kita udah nemuin arti hidup kalo kita aja nggak ngerti apa arti dari arti hidup itu sendiri? Dan apakah dengan menemukan arti hidup itu kita beneran bisa bahagia?

Phew. Jujur gue bingung, guys. Sebenernya apa sih arti kata ‘hidup’ itu? Cuma sekedar seperti definisi klasik dari buku-buku biologi tentang organisme dan lain-lain, yang mengatakan bahwa sesuatu dapat dikatakan hidup jika dapat bergerak dan bermetabolisme sendiri? Atau apakah hidup hanya adalah sebuah daur lahir-melihat-mengalami-mati, tanpa ada sebuah arti dan pengharapan diantaranya? Well, kalo emang cuma begitu doank, berarti there’s no such thing as boundaries between humans, animals, and plants, dong?

Hadoh. Susah ya ngomongin hal beginian malem-malem begini. Mana ada tugas Sosiologi yang mesti dikerjain… Weh… Being a Social student has started to get tedious for me… Apalagi semua hal yang gue jalanin di tahun ajaran baru ini selalu terasa nggak enak. I wonder why. Phew.
Ya,gitu deh.

A couple of shout-outs, as usual… Pam2, Khanti, Yuvita, you’ve been great new classmates for me… Ternyata belajar ngegosip itu asik juga yaa? Hehehehe… ReRe AmewL NdLeW TeLLa, kapan neh ngumpul bareng lagi? Anak-anak HUT Penabur, you guys rock [n to Odie, thx testinya!]!! And of course Z, my half-a-life, my special someone… Thanks for everything, dunno what else to say… Dan buat semua orang-orang laen yang selama minggu-minggu ini udah membuat hari-hari gue lebih berwarna, thanks, guys! I owe you guys one big smile…

…And I guess that’s about it. Fingers crossed for JUDIKA, ya, guys!! Moga-moga dia menang dan at least menyenangkan hati gue sejak kepergian Monita dua hari yang lalu… Cheers! Luv yah.

--balthazor66

No comments: