Tuesday, April 11, 2006

...my, my, my...

Duh. Ingat penggalan lirik lagu satu ini?

...Kau buatku terjatuh dan terjatuh lagi
Kau buatku merasakan yang tak terjadi
Semua yang terbaik dan yang terlewati
Semua yang terhenti tanpa kuakhiri...


Yep. Betul. Lagunya Peterpan, band Indonesia yang statusnya sekarang sudah memasuki tahap once-popular-now-struggling-to-stay-in-place. Lagu ini dulu sempet ngebum abis, dan pernah jadi lagu wajib dimana-mana kita berada. Mulai dari radio paling hip se-Jakarta yang pernah ngejadiin versi akustikannya lagu ini jadi soundtrack drama radionya, sampe pengamen-pengamen jalanan bergitar mainan yang mangkal di lampu merah. Well, I had gotten enough of this one song, frankly because it was played all TOO MUCH to bear. The Law of Diminishing Returns, anyone? Hahaha. *dijambak-jambak*

Tapi, hari ini, strangely enough, waktu gue denger versi akustikannya lagu ini, lagu yang sama, di CD Player kamar gue tadi pagi, tiba-tiba gue berenti. Bingung. Soalnya ada sesuatu di lagu ini yang nyentuh hati gue, somehow.

Yah, kalo mau lebih exact-nya sih ya, bagian bridge yang diatas itu yang bener-bener bikin gue serasa digampar.
Bikin gue inget sama satu orang. Orang itu.

Dunno, bingung aja, gitu.
Masalahnya sisa-sisa perasaan yang dulu sempet pecah berkeping-keping itu ternyata nggak semuanya tersapu bersih. Masih ada yang ketinggalan di lantai. Dan sisa-sisa pecahan itu sekarang teriak-teriak, cari perhatian. Bikin getaran di dada, that RUSH, muncul lagi.

Gila. Bodoh banget kan kalo gue lama-lama bisa ngalamin yang namanya CLBK sama orang yang salah, as my friends put in.

Halooo-o-o-o, seseorang diluar sana, nyadar nggak lagi diomongin??
*ngetok-ngetok jendela dengan tampang frustasi*

Anyway.
Hari-hari gue belakangan ini didominasi oleh latihan padus yang frekuensi dan intensitasnya makin lama makin bertambah. Fiuh. Dan alhasil partitur Lord of The Dance gue sekarang sukses hancur lebur robek-robek gara-gara terlalu sering dibolak-balik dengan kecepatan gila dan kekuatan penuh saking emosi nyanyinya. And when I say robek, I don't mean the edge-tearings yang bikin pinggir-pinggirannya gerebesan. Nope, I'm talking about the extreme robek here. Yang bikin partitur gue berbentuk lebih kayak kertas bekas gorengan daripada partitur.

So? Akhirnya gue memperbaharui partitur gue ini dengan cara memfotokopi ulang barengan sama Joni.

Seneng sih, latian padus. Nyanyi-nyanyi bareng sama spesimen orang baik Smukie yang jumlahnya makin dipertanyakan. Seneng aja, gitu. Tapi takut juga sih. Secara hari lombanya makin lama makin deket. I'm getting cold feet already. Yeah, yeah, as if I'm getting married or what. Jadi inget sama Phoebe.
Yah, pokoknya intinya gue mulai merasa grogi.

So much things to do, so little time to do them in.. I have to work hard this week..
Are you guys having a great long-weekend? Oh, tell me about it.

Luvyah.

--balthazor66

No comments: