Ehm. Eniweiz...

It all started in year 7. Waktu itu gue masih yang suka banget sama BSB, Britney Spears, Christina Aguilera dan kawan-kawannya. Teen pop stars deh. Eh, tiba-tiba sohibku tercinta si An-An suatu hari ngajak gue jalan dan di mobilnya dia nyetel kaset Linkin Park yang Hybrid Theory. Udah deh, sepanjang jalan cuma In The End aja yang kedengeran, secara diulang-ulang tanpa henti gitu sama dia sampe akhirnya tuh kaset rusak berat dan dia kepaksa beli yang baru. Hehe.
Well, but that's beside the point. Sejak saat itu, sejak dikenalin sama si An-An itu, gue pelan-pelan mulai jatuh cinta sama Linkin Park. Pelan-pelan ngikutin perkembangannya, beli kasetnya, dengerin, dan akhirnya bener-bener kepincut. Terutama sama liriknya yang keras banget, juga musik mereka yang emang unik bin ajaib. Jadilah akhirnya gue puter haluan, ninggalin Britney buat dengerin growling-nya Chester dan rapping-nya Mike Shinoda. And they filled my days, they really did.
Hybrid Theory. Reanimation. Terus nyusul Meteora. Dan gue punya semua koleksi album mereka, plus poster dan kliping-klipingnya.
Fiuh. Kenapa ya, gue jadi kangen banget sama mereka tiba-tiba?
Secara mereka udah nemenin gue bertumbuh, gitu. Kalo gue lagi down, lagi nggak mood, gue dengerin kemarahan kata-kata mereka dan malah jadi bikin gue semangat lagi. Kasar, nggak cengeng, tapi dalem dan ngena banget. Thanks to Mike Shinoda, the brain of the band. Itu yang gue suka dari mereka.
Dan sekarang, though gue udah muter arah lagi dari rock ke swings jazz, gue tetep cinta mati sama mereka.
Oh, Linkin Park, dimanakah kalian berada?? Ayo keluarin album lagi.. JJ nungguin..
...I tried so hard, and get so far
But in the end, it doesn't even matter
I had to fall, to lose it all
But in the end, it doesn't even matter...
Fiuh. Miss that song so very much.
Lates.
--balthazor66
1 comment:
Geez. Enak ya punya ATM. T_T Saya gak punya..
Post a Comment