Wahh.
Akhirnya JJ kembali ke dunia blog, setelah semingguan lebih tak sadarkan diri alias mencoba hiatus.
It's good to be back, actually, though now that I am facing this blogspot typing box once again, I kinda dunno what to write.
Funny, huh? =)
So. This week's updates should be appropriate, I guess.
Tadi siang sang ketua Smukiez Choir tercinta Sen2 plus the former leader Ton2 dan wakilnya Ivon sorta called us the members up to the great hall, dan intinya terjadilah forum pembicaraan yang lumayan dalem, menurut gue. Yah, paling nggak diharapkan bisa membuka mata dan telinga serta mungkin membangkitkan kesadaran buat anggota Smukiez Choir yang selama ini merasa masih belum serius buat latian. Why? Karena lomba sudah di depan hidung *errr, bukan!* DI DEPAN MATA, guys.
Helloooo-o-o-o-o??
I mean, gimana caranya kita bisa nge-blend jadi satu padus yang harmonis kalo latian pun orangnya bolong-bolong? Udah gitu nggak jelas, lagi, siapa yang ikutan lomba dan siapa yang bukan. Fiuh. Bingung deh. No wonder Sen2 dkk tadi lumayan emosi. Orang gue aja ngerti, kenapa yang laen enggak?
Hmmm.
Maap kalo agak emosian barusan.
Terusss.. Beberapa hari ini ada beberapa orang yang ultah di sekitar gue.
Tanggal 27 Maret! Ada Jason dan Adeline.
Tanggal 28 Maret! Wah.. Pam2 dan Irma. Ada partynya segala lohh hehe.
Dan hari ini? Bonar ultah loo.. Hehe.
So, happy birthday, guys!!
And what's more, gue akhirnya beli DVD CHARMED Season 4!!
Aargh.. It feels so incredibly GREAT to watch the episodes again. Relives memories, you know, seeing those girls again doing magic, especially in this season when everything kinda started once again, what with Paige arriving and all.. Kangen aja, gitu, nginget masa-masa CHARMED masih ada di SCTV tiap Jumat malem jam 11.. Tiap minggu nungguin di depan TV sambil jingkrak-jingkrak nggak sabar, dan setelah episodenya abis ngedumel sendiri gara-gara mesti nunggu seminggu lagi buat bisa nonton lanjutannya.. Childish, I know. But those moments were beautiful!! Apalagi di season 4 itu ceritanya masih beres, nggak kayak sekarang yang bikin bingung.
Gaah. And you know what, guys? I finished the whole 22 episodes in like FOUR DAYS.
Impressive, huh? Yeah freaky I know =)
So, what else to say? Another long weekend is round the corner, and I don't think I'm gonna survive the boredom.
How's your week so far, guys? Doing great?
Missing so many people right now.. Dunno what to do..
Are you guys missing me too? *winks*
Luvyah.
--balthazor66
Thursday, March 30, 2006
Monday, March 20, 2006
...about reality...
Hmph. My report card didn't turn out great.
I still got TWO fails. One was Civics, and hich I didn't really care 'coz it was after all not the right mark, I got 65 not 55 alright? And guess what, the other one was Bahasa Indonesia.
Halah. Lagian siapa juga yang ngebacain buku kumpulan peribahasa sampe tau lanjutan dari tiap peribahasa klasik Indonesia. Well I never care about Indonesian idioms and stuff, so forgive me if I turn out dumb in it. Haha. Really, that was something really stupid to be talked about.
Anyways. The science fair itself wasn't really something as well. Parents came only to take report cards, so the stands were mostly vacant. I myself got quite a plenty of time to run away to the lobby and have a jam with the Cresscendo band. It was quite enjoyable, I think, if you leave out the times when we like played everything that came across our minds so after a while it sounded a bit like a slight soundsystem breakdown. Haha. But yeah, it was great.
So I went home, drenched like a mouse due to that unexpected shower. Sempet ngurusin dua ekor hamster baru sebentar, nyuciin kandang semua peliharaan gue, terus mandi, terus abis itu langsung bercokol manis di sofa buat nonton TV, dengan segelas mochaccino hangat di tangan.
Sempet flip through the channels bentar, found nothing interesting, sampe akhirnya berhenti di salah satu channel lokal dan nemuin satu reality show yang kebetulan banget lagi naek daun belakangan ini.
Ever heard of LUNAS, guys?
Itu loh. Reality show yang ngasih rejeki dadakan buat orang-orang kurang mampu yang dililit hutang, bukan karena mereka minjem duit dalam jumlah besar trus nggak bisa ngembaliin, tapi semata-mata karena musibah yang menimpa.
Episode Sabtu kemaren yang gue tonton itu nyorot tentang satu ibu-ibu bernama Ibu Sumanah. Alkisah, si Ibu Sumanah ini kejebak hutang sebesar empat juta rupiah sama rumah sakit tempat almarhum suaminya itu sempet dirawat selama 21 hari gara-gara sakit keras. Walaupun akhirnya si suami itu nggak ketolong dan meninggal, tapi hutangnya tetep aja ada dan harus dibayar. Kondisi keuangan Ibu Sumanah yang cuma seorang penjahit panggilan jelas nggak mampu dong menghasilkan duit sebesar empat juta jrengjreng dalam waktu singkat. Jadilah dia terpaksa kerja dua kali lebih keras, demi ngumpulin duit buat ngelunasin utangnya yang itu.
Bagi yang udah pernah nonton LUNAS, pasti tau dong kalo setiap orang atau objek yang bakal dikasih duit buat ngelunasin hutangnya itu bakal disuruh usaha dulu, muter-muter ngejualin barang-barang miliknya ke orang-orang buat ngedapetin duit sebesar apapun yang dia bisa kumpulin. Ntar di akhir acara, mungkin buat nambahin efek dramatis, uang itu bakal dibalikin lagi ke dia, nggak jadi diambil sama pihak penagih utang. Well, hal yang sama pun diterapin ke Ibu Sumanah ini. Dia disuruh muter-muter ke pasar sambil bawa-bawa barang miiknya buat dijualin, mulai dari magic jar sampe even sepeda tua. Jadilah dia lari-larian sekeliling pasar, sampe keringetan bin ngos-ngosan, berusaha ngumpulin duit sebanyak-banyaknya buat dikasihin ke pihak acara yang nyamar jadi penagih hutang.
Singkat kata, semuanya selesai. Eng ing eng!
Then came the host, dressed in white, acting like a savior angel. Bawa-bawa koper putih pula.
Dia pun dateng ke rumahnya Ibu Sumanah, duduk-duduk bareng di sofa ruang keluarga, ngobrol-ngobrol bentar, terus ngebuka koper bawaannya tadi yang ternyata isinya adalah, jrengjreeeeng! Surat hutang! Dan klimaksnya pun nyampe di sini, dengan sang pembawa-acara-menyamar-jadi-malaikat ngecap tu surat dengan cap yang tulisannya 'LUNAS' gede banget. Ditambah uang tambahan, sumbangan sponsor, bingkisan, parcel, dan lainnya.
JEBRET!!
Spontan semua yang ada dalam jangkauan kamera, termasuk si host itu sendiri, langsung nangis sekejer-kejernya.
Yah, standard reality show Indonesia deh. Peluk-pelukan, cipika-cipiki, dll dsb dst.
Gue jujur sempet terharu banget sama reality show ini. Terharu aja ngeliat usaha dari Ibu Sumanah, tulusnya dia ngelakuin semua demi ngebayar hutangnya. Kerja kerasnya, juga kejujurannya dia. Gue salut, salut banget sama dia.
Tapi yang gue nggak abis pikir, kenapa ya dia harus istilahnya 'dikerjain' dulu sebelum dikasih duitnya? Kalo emang niatnya nolong kenapa nggak langsung dikasih aja? Soalnya gue kasian ngeliat Ibu Sumanah yang udah tua itu lari-larian keliling pasar, teriak-teriak jualan barang-barang sampe akhirnya tergeletak lemas kecapekan.
Yah, mungkin supaya lebih menyentuh aja kali ya. Ato lebih menarik?
Nggak tau juga. Gue cuma bingung aja, gitu. Nggak bermaksud protes ato apalah.
Tapi after all, reality show begitu sangat bagus secara moril. Human interest banget, dan masih mendidik. Dibandingin dengan keluarga besar sinetron magis yang sudah beranak-pinak di layar kaca? Atau, as Droo puts in, sinetron remaja aneh bin gojal Inikah Rasanya? Haha. Iya kan?
..Fiuh.
So that's the thought for today.
Baskin-Robbin's Cookies n Cream is waiting for me at home! Aaargh. Not to mention a humongous pile of irresistible chocolates my granny bought me from Aussie.
Duh, pengen deh.
Luvyah all! Met liburan selang-seling, Smukierz!! =)
--balthazor66
I still got TWO fails. One was Civics, and hich I didn't really care 'coz it was after all not the right mark, I got 65 not 55 alright? And guess what, the other one was Bahasa Indonesia.
Halah. Lagian siapa juga yang ngebacain buku kumpulan peribahasa sampe tau lanjutan dari tiap peribahasa klasik Indonesia. Well I never care about Indonesian idioms and stuff, so forgive me if I turn out dumb in it. Haha. Really, that was something really stupid to be talked about.
Anyways. The science fair itself wasn't really something as well. Parents came only to take report cards, so the stands were mostly vacant. I myself got quite a plenty of time to run away to the lobby and have a jam with the Cresscendo band. It was quite enjoyable, I think, if you leave out the times when we like played everything that came across our minds so after a while it sounded a bit like a slight soundsystem breakdown. Haha. But yeah, it was great.
So I went home, drenched like a mouse due to that unexpected shower. Sempet ngurusin dua ekor hamster baru sebentar, nyuciin kandang semua peliharaan gue, terus mandi, terus abis itu langsung bercokol manis di sofa buat nonton TV, dengan segelas mochaccino hangat di tangan.
Sempet flip through the channels bentar, found nothing interesting, sampe akhirnya berhenti di salah satu channel lokal dan nemuin satu reality show yang kebetulan banget lagi naek daun belakangan ini.
Ever heard of LUNAS, guys?
Itu loh. Reality show yang ngasih rejeki dadakan buat orang-orang kurang mampu yang dililit hutang, bukan karena mereka minjem duit dalam jumlah besar trus nggak bisa ngembaliin, tapi semata-mata karena musibah yang menimpa.
Episode Sabtu kemaren yang gue tonton itu nyorot tentang satu ibu-ibu bernama Ibu Sumanah. Alkisah, si Ibu Sumanah ini kejebak hutang sebesar empat juta rupiah sama rumah sakit tempat almarhum suaminya itu sempet dirawat selama 21 hari gara-gara sakit keras. Walaupun akhirnya si suami itu nggak ketolong dan meninggal, tapi hutangnya tetep aja ada dan harus dibayar. Kondisi keuangan Ibu Sumanah yang cuma seorang penjahit panggilan jelas nggak mampu dong menghasilkan duit sebesar empat juta jrengjreng dalam waktu singkat. Jadilah dia terpaksa kerja dua kali lebih keras, demi ngumpulin duit buat ngelunasin utangnya yang itu.
Bagi yang udah pernah nonton LUNAS, pasti tau dong kalo setiap orang atau objek yang bakal dikasih duit buat ngelunasin hutangnya itu bakal disuruh usaha dulu, muter-muter ngejualin barang-barang miliknya ke orang-orang buat ngedapetin duit sebesar apapun yang dia bisa kumpulin. Ntar di akhir acara, mungkin buat nambahin efek dramatis, uang itu bakal dibalikin lagi ke dia, nggak jadi diambil sama pihak penagih utang. Well, hal yang sama pun diterapin ke Ibu Sumanah ini. Dia disuruh muter-muter ke pasar sambil bawa-bawa barang miiknya buat dijualin, mulai dari magic jar sampe even sepeda tua. Jadilah dia lari-larian sekeliling pasar, sampe keringetan bin ngos-ngosan, berusaha ngumpulin duit sebanyak-banyaknya buat dikasihin ke pihak acara yang nyamar jadi penagih hutang.
Singkat kata, semuanya selesai. Eng ing eng!
Then came the host, dressed in white, acting like a savior angel. Bawa-bawa koper putih pula.
Dia pun dateng ke rumahnya Ibu Sumanah, duduk-duduk bareng di sofa ruang keluarga, ngobrol-ngobrol bentar, terus ngebuka koper bawaannya tadi yang ternyata isinya adalah, jrengjreeeeng! Surat hutang! Dan klimaksnya pun nyampe di sini, dengan sang pembawa-acara-menyamar-jadi-malaikat ngecap tu surat dengan cap yang tulisannya 'LUNAS' gede banget. Ditambah uang tambahan, sumbangan sponsor, bingkisan, parcel, dan lainnya.
JEBRET!!
Spontan semua yang ada dalam jangkauan kamera, termasuk si host itu sendiri, langsung nangis sekejer-kejernya.
Yah, standard reality show Indonesia deh. Peluk-pelukan, cipika-cipiki, dll dsb dst.
Gue jujur sempet terharu banget sama reality show ini. Terharu aja ngeliat usaha dari Ibu Sumanah, tulusnya dia ngelakuin semua demi ngebayar hutangnya. Kerja kerasnya, juga kejujurannya dia. Gue salut, salut banget sama dia.
Tapi yang gue nggak abis pikir, kenapa ya dia harus istilahnya 'dikerjain' dulu sebelum dikasih duitnya? Kalo emang niatnya nolong kenapa nggak langsung dikasih aja? Soalnya gue kasian ngeliat Ibu Sumanah yang udah tua itu lari-larian keliling pasar, teriak-teriak jualan barang-barang sampe akhirnya tergeletak lemas kecapekan.
Yah, mungkin supaya lebih menyentuh aja kali ya. Ato lebih menarik?
Nggak tau juga. Gue cuma bingung aja, gitu. Nggak bermaksud protes ato apalah.
Tapi after all, reality show begitu sangat bagus secara moril. Human interest banget, dan masih mendidik. Dibandingin dengan keluarga besar sinetron magis yang sudah beranak-pinak di layar kaca? Atau, as Droo puts in, sinetron remaja aneh bin gojal Inikah Rasanya? Haha. Iya kan?
..Fiuh.
So that's the thought for today.
Baskin-Robbin's Cookies n Cream is waiting for me at home! Aaargh. Not to mention a humongous pile of irresistible chocolates my granny bought me from Aussie.
Duh, pengen deh.
Luvyah all! Met liburan selang-seling, Smukierz!! =)
--balthazor66
Sunday, March 19, 2006
...coz it's you and me, and all other people...
Hujan. Sebentar. Dan dua pasang kaki berlari panik di bawahnya.
Mencoba menghalau derasnya tirai air yang kain menghalangi jalan.
Aku. Dan dia. Berdua saja. Berjuang melawan tangisan langit yang membahana.
Dan siang itu, teriring langkah yang terseok berkecipak dan tangan yang bertautan, semuanya telah tergambar manis dalam sebuah memori indah.
Puisi tak terbacakan, lukisan tak terguratkan.
Ah. Terima kasih.
'Coz it's you and me, and all other people...
--balthazor66
Mencoba menghalau derasnya tirai air yang kain menghalangi jalan.
Aku. Dan dia. Berdua saja. Berjuang melawan tangisan langit yang membahana.
Dan siang itu, teriring langkah yang terseok berkecipak dan tangan yang bertautan, semuanya telah tergambar manis dalam sebuah memori indah.
Puisi tak terbacakan, lukisan tak terguratkan.
Ah. Terima kasih.
'Coz it's you and me, and all other people...
--balthazor66
Saturday, March 18, 2006
...halah halah...
Akhirnya bisa ngeblog lagi!! Aargh.. Gila, this week's been hectic for me.. I spent like FOUR complete days working on my frikkin' KARYA ILMIAH.. Sooooo tired. Tired to the bones. Thank God it's finally done. I still have to worry about the exhibition tomorrow, though. Moga-moga bisa ngabur deh. Hehe.
Anyways.. Kenapa ya belakangan ini gue ngerasa kalo di sekeliling gue banyak tersebar orang-orang bertampang lucu alias imut? I mean like not the cutey-cutey type of cute, but.. Dunno, eye-catching, perhaps? =)
Or is it just me who previously didn't actualy pay enough attention to my surroundings?
I mean, look.. Orang-orang yang eye-catchy dan lucu-dalam-tanda-kutip tersebut udah kayak berserakan dimana-mana, gitu. Di lingkungan sekolah, yang which is adalah melting pot dari segala jenis dan bentuk makhluk hidup bernama manusia, ada banyak banget. Di pelatihan Warta Kota, ada juga satu orang yang menarik perhatian gue. Di Smukiez Choir, wahh lumayan tuh. Dan bahkan di Multiplus, cuties come and go. Not to mention a certain part-time official yang uhhh ga tahan bangettt imut-imutnya.
*celingak-celinguk sambil memasang tampang pengen*
Tuh kan. Di sekeliling gue sekarang aja ada banyak makhluk-makhluk indah, seenggaknya menurut pandangan gue.
Argh. Alhasil sepasang bola mata indah gue ini nyaris nggak pernah bisa berhenti belanja kemana-mana.
Duh. Bukannya apa-apa ya, tapi kan yang namanya godaan itu susah buat ditolak, kan? Namanya juga godaan. And coincidentally I am not in any condition to reflect any invading temptation to the eyes a.k.a irresistible cuties.
Can somebody help me control this thing?
Lama-lama gue jadi merasa aneh.
Rapot, rapot, rapot!!! Pameran, pameran, pameraaaan!!! Aduh, gimana nehh????
--balthazor66
Anyways.. Kenapa ya belakangan ini gue ngerasa kalo di sekeliling gue banyak tersebar orang-orang bertampang lucu alias imut? I mean like not the cutey-cutey type of cute, but.. Dunno, eye-catching, perhaps? =)
Or is it just me who previously didn't actualy pay enough attention to my surroundings?
I mean, look.. Orang-orang yang eye-catchy dan lucu-dalam-tanda-kutip tersebut udah kayak berserakan dimana-mana, gitu. Di lingkungan sekolah, yang which is adalah melting pot dari segala jenis dan bentuk makhluk hidup bernama manusia, ada banyak banget. Di pelatihan Warta Kota, ada juga satu orang yang menarik perhatian gue. Di Smukiez Choir, wahh lumayan tuh. Dan bahkan di Multiplus, cuties come and go. Not to mention a certain part-time official yang uhhh ga tahan bangettt imut-imutnya.
*celingak-celinguk sambil memasang tampang pengen*
Tuh kan. Di sekeliling gue sekarang aja ada banyak makhluk-makhluk indah, seenggaknya menurut pandangan gue.
Argh. Alhasil sepasang bola mata indah gue ini nyaris nggak pernah bisa berhenti belanja kemana-mana.
Duh. Bukannya apa-apa ya, tapi kan yang namanya godaan itu susah buat ditolak, kan? Namanya juga godaan. And coincidentally I am not in any condition to reflect any invading temptation to the eyes a.k.a irresistible cuties.
Can somebody help me control this thing?
Lama-lama gue jadi merasa aneh.
Rapot, rapot, rapot!!! Pameran, pameran, pameraaaan!!! Aduh, gimana nehh????
--balthazor66
Tuesday, March 14, 2006
...lalalalalaaaaaaa...
Before moving on to the main topic, ada sebuah newsflash yang cukup mengagetkan.
Akhirnya my long-time favorite witching series CHARMED bakalan selesai alias tamat.
Whew. Another one, setelah FRIENDS officially came to and end like two years ago. And I'm totally beginning to get fed up with the tons of new series on StarWorld these days. I mean, siapa yang nonton Tru Calling? Siapa yang masih nonton Monk? Duhh.. Masih bagus series breakthrough kayak Desperate Housewives sempet nyelip make slot-nya CHARMED, kalo nggak mah haduh, bye-bye StarWorld deh. Mending pindah ke E-Channel ajah nontonin gosip terbaru the Hilton girls ato ngiler ngeliatin red carpet moments-nya.
So now my best bet is only American Idol. Itu juga nontonnya bolong-bolong secara kelupaan melulu.
Duh. Sedih. Honestly, I don't wanna see those charming kickass sisters off the show.
Secepatnya harus ke Glodok dan membeli empat set DVD CHARMED yang udah keluar nih.
One thing's for sure: I am sooooo gonna miss my beautifully gorgeous Paige Matthews. Hiks. Sedih.
Jadi menyesal selama ini kurang rajin ngikutin CHARMED.
Eniweiz, nyambung ke topik utama gue.
Hari ini, gue mendapat cukup banyak kejutan. Highlights of the day, perhaps, yang sukses bikin gue bertanya-tanya sekaligus sedikit [percaya deh, sedikiiit koq] emosi.
Satu. Salah satu teman gue menyayat pergelangan tangannya lagi, untuk kesekian kalinya. Gawd. Menyayat pergelangan tangan aja udah lumayan serem, apalagi ditambain dengan klausa 'untuk kesekian kalinya'?? Dan gue nggak bisa bilang apa-apa lagi selain, well, if you don't even want to try to love yourself, who will? Orang-orang nggak akan bisa menghargai lo kalo lo nggak mau mencoba menghargai diri lo sendiri. Cintailah diri lo sendiri, coz every single person is precious. Right? =)
Dua. Gue lagi ilfil setengah mati sama salah satu teman gue. Partner siaran alias sesama DJ sih tepatnya. Duh. Nggak tau kenapa ya, but this one particular person is really getting the best outta me. Capek aja ngedengerin dia ngomong, ngoceh-ngoceh, playing perfect.. Apa lo sesempurna itu, hah? Ngaca dong! Kayak lo siarannya bagus aja, bisa seenak jidat menghina sesama DJ jelek lah, nggak enak didenger lah. Kayak lo terkenal aja, sok-sok menghilang bentar trus ngerasa dicariin sama orang. Fiuh. I mean, get real dong ah!! Males gue jadinya. >_<
Tiga. Ulangan KN alias Kewargananegaraan gue nyaris remed. Well, tadinya sih emang udah remed, secara nilainya itu 55. Fuckin' five and five. Tapi terus gue berhasil merayu-rayu Pak TH buat menaikkan nilai gue jadi 65 supaya nggak usah remed. Huehe. Duh, tapi tetep aja rada kesel, gitu. Masa dua ulangan pertama gilang gemilang yang ketiga remed? Haduh. Menghancurkan harkat dan martabat gue di kelas TH dong. Huehe. =)
Dan empat. Besok adalah White Day dan gue merasa akan bokek lagi dalam sekejap karena harus membeli cokelat putih untuk teman-teman. Duh, kasihanilah daku T.T
...Yah. Gitu deh.
JJ jadi bingung.
Gimana dong nih? CHARMED udah officially mau abis, guys!! Aaaaargh!!
Nggak mau.. Nggak mau.. Nggak mau.. *guling-guling di lantai*
--balthazor66
Akhirnya my long-time favorite witching series CHARMED bakalan selesai alias tamat.
Whew. Another one, setelah FRIENDS officially came to and end like two years ago. And I'm totally beginning to get fed up with the tons of new series on StarWorld these days. I mean, siapa yang nonton Tru Calling? Siapa yang masih nonton Monk? Duhh.. Masih bagus series breakthrough kayak Desperate Housewives sempet nyelip make slot-nya CHARMED, kalo nggak mah haduh, bye-bye StarWorld deh. Mending pindah ke E-Channel ajah nontonin gosip terbaru the Hilton girls ato ngiler ngeliatin red carpet moments-nya.
So now my best bet is only American Idol. Itu juga nontonnya bolong-bolong secara kelupaan melulu.
Duh. Sedih. Honestly, I don't wanna see those charming kickass sisters off the show.
Secepatnya harus ke Glodok dan membeli empat set DVD CHARMED yang udah keluar nih.
One thing's for sure: I am sooooo gonna miss my beautifully gorgeous Paige Matthews. Hiks. Sedih.
Jadi menyesal selama ini kurang rajin ngikutin CHARMED.
Eniweiz, nyambung ke topik utama gue.
Hari ini, gue mendapat cukup banyak kejutan. Highlights of the day, perhaps, yang sukses bikin gue bertanya-tanya sekaligus sedikit [percaya deh, sedikiiit koq] emosi.
Satu. Salah satu teman gue menyayat pergelangan tangannya lagi, untuk kesekian kalinya. Gawd. Menyayat pergelangan tangan aja udah lumayan serem, apalagi ditambain dengan klausa 'untuk kesekian kalinya'?? Dan gue nggak bisa bilang apa-apa lagi selain, well, if you don't even want to try to love yourself, who will? Orang-orang nggak akan bisa menghargai lo kalo lo nggak mau mencoba menghargai diri lo sendiri. Cintailah diri lo sendiri, coz every single person is precious. Right? =)
Dua. Gue lagi ilfil setengah mati sama salah satu teman gue. Partner siaran alias sesama DJ sih tepatnya. Duh. Nggak tau kenapa ya, but this one particular person is really getting the best outta me. Capek aja ngedengerin dia ngomong, ngoceh-ngoceh, playing perfect.. Apa lo sesempurna itu, hah? Ngaca dong! Kayak lo siarannya bagus aja, bisa seenak jidat menghina sesama DJ jelek lah, nggak enak didenger lah. Kayak lo terkenal aja, sok-sok menghilang bentar trus ngerasa dicariin sama orang. Fiuh. I mean, get real dong ah!! Males gue jadinya. >_<
Tiga. Ulangan KN alias Kewargananegaraan gue nyaris remed. Well, tadinya sih emang udah remed, secara nilainya itu 55. Fuckin' five and five. Tapi terus gue berhasil merayu-rayu Pak TH buat menaikkan nilai gue jadi 65 supaya nggak usah remed. Huehe. Duh, tapi tetep aja rada kesel, gitu. Masa dua ulangan pertama gilang gemilang yang ketiga remed? Haduh. Menghancurkan harkat dan martabat gue di kelas TH dong. Huehe. =)
Dan empat. Besok adalah White Day dan gue merasa akan bokek lagi dalam sekejap karena harus membeli cokelat putih untuk teman-teman. Duh, kasihanilah daku T.T
...Yah. Gitu deh.
JJ jadi bingung.
Gimana dong nih? CHARMED udah officially mau abis, guys!! Aaaaargh!!
Nggak mau.. Nggak mau.. Nggak mau.. *guling-guling di lantai*
--balthazor66
Thursday, March 09, 2006
...about the "thing"...
Wah.
Hari ini nggak mau nulis ah.
Cuma mau nge-post foto dari sebuah makhluk lucu yang beberapa ini udah ngewarnain hari-hari JJ dengan gembira sedih plus panik dan prihatin.
Huehehehe.
Penasaran?
Ini dia.
..Gimana, lucu banget kan? *winks*
Give it up for my extraodinary hamster, Ling!
--balthazor66
Hari ini nggak mau nulis ah.
Cuma mau nge-post foto dari sebuah makhluk lucu yang beberapa ini udah ngewarnain hari-hari JJ dengan gembira sedih plus panik dan prihatin.
Huehehehe.
Penasaran?
Ini dia.
..Gimana, lucu banget kan? *winks*
Give it up for my extraodinary hamster, Ling!
--balthazor66
Tuesday, March 07, 2006
...about the unspoken hero...
Waduh.
Hari ini JJ ingin sekedar berbagi sesuatu yang cukup menyentuh hati JJ beberapa hari yang lalu.
Tentang para asisten rumah tangga alias pembantu kita, guys.
Semuanya dimulai Sabtu pagi kemaren, tanggal 4 Maret 2006, waktu JJ lagi duduk manis di depan meja makan, menikmati sarapan nasi goreng ala rumah yang enaknya mana tahaaaan, plus telor ceplok plus kerupuk merah sisa nasi uduk menu kemarennya lagi. Tidak lupa pula secangkir kopi yang masih panas mengepul. Wah, nikmat banget deh sarapan kayak gitu! Udah gitu ditemenin lagi sama asisten rumah tanggaku tercinta, yang selama gue makan juga ikutan duduk di sebelah, makan menu yang persis sama dengan apa yang lagi gue makan, karena, jreng jreeeng, guess what? Menu itu gue yang masakin, buat gue, dan buat dia.
Sudah mulai bingung menerka kira-kira postingan ini bakal menuju kemana?
Ehm. Mari kita membahas pendahuluannya terlebih dahulu.
Begini. Jadi di rumah gue itu sekarang cuma ada satu orang pembantu. Mbak Asih, namanya. Orangnya kecil, imut, kurus dan kalo jalan gesit banget. Dulu sebenernya pembantu gue ada tiga, tapi yang dua udah berenti, satu gara-gara mau kawin [lagi, yang which is adalah alasan standar resmi keluaran organisasi pembantu seindonesia yang manjur sekali kalau anggotanya mau sukses minta berhenti kerja], yang satunya lagi bilang mau di rumah aja ngejagain orangtuanya yang udah tua. So, akhirnya, pembantu di rumah gue kembali lagi menjadi satu orang saja. Mbak Asih inilah orangnya.
Yah. FYI, Mbak Asih ini udah kerja, udah ngikut keluarga gue, selama hampir tujuh belas tahun. Wow. Quite an achievement don't you think? Dia mulai masuk kerja di rumah gue tepat di hari gue masih berwujud bayi-imut-lucu-tak-tahu-diri-karena-nangis-nangis-jejeritan-melulu berusia genap sebelas bulan. Dan semuanya berlanjut sampai sekarang, waktu berganti, rekan-rekan sejawat pun datang dan pergi, tapi dia tetep setia kerja sama keluarga gue.
Nah, di waktu makan berdua di meja makan pagi-pagi yang tadi udah disebutin itu, JJ sempet ngobrol banyak sama dia. Something we always do on weekends, actually. Momen dimana tiap Sabtu pagi gue akan masuk dapur dan nemenin dia masak, atau malah masakin sesuatu buat dia seperti Sabtu kemaren. Dan akhirnya, di sela-sela prosesi makan-nasi-goreng-yang-nikmatnya-minta-ampun itu, kita berdua sempet ngobrol. Macem-macem.
Yang bikin tersentuh adalah, dia sempet cerita tentang kampungnya. Tentang rumahnya yang dulu banyak, sekompleks sendiri ditinggalin sama anggota keluarganya mulai dari nenek sampe generasi paling muda, tapi sekarang udah pada dijual-jualin ke orang luar gara-gara masalah duit.. Tentang anak-anaknya yang sekarang udah dewasa, udah nikah, udah kerja.. Tentang cucu-cucunya yang udah dua orang, cewek, lucu-lucu dan dikangenin sama dia.. Tentang ibunya yang sekarang lagi sakit.. Juga tentang suka-dukanya kerja sama keluarga gue selama hampir tujuhbelas tahun ini..
Dia bilang kalo kerja di keluarga gue adalah anugrah buat dia. Bisa dapet majikan yang baik hati sabar dan pemurah *winks* [halah!!], rumah yang nyaman beserta kamar tidur plus kamar mandi plus teras pribadi, kerja di lingkungan yang enak, apalagi gaji yang terus menanjak naik tiap tahunnya. Belum lagi, katanya, hadiah-hadiah laen yang sering dikasihin ke dia, entah sekedar oleh-oleh sepulang gue atau bokap-nyokap dari luar negeri, sampe terakhir sebuah motor hadiah bokap buat dia. Dia bersyukur, katanya, walaupun sekarang dia ngerasa udah tua, udah capek buat terus-terusan kerja jadi pembantu, dia tetep seneng udah bisa ikut keluarga gue dari dulu sampe sekarang, dari nggak bisa apa-apa sampe jadi ahli masak nomor satu di dunia versi JJ dan keluarga. [huehe.. international cuisine plusplus I might say]
Terus, dia juga ngeluh tentang badannya yang sakit-sakit di segala penjuru, juga sakit kepalanya yang sembuhnya suka-suka dia. Ngeluh tentang kondisi badannya yang kian menurun.. Dan dia juga cerita-cerita tentang hal-hal lain yang nggak bisa gue tulis disini.. Intinya dia betul-betul membuat gue tersentuh, banget, ngedengerin juga ngeliat betapa besar pengabdian yang udah dia kasih buat gue, juga keluarga gue.
Waktu gue kecil, dia yang ngurusin gue. Ngegantiin pampers gue, ngasih gue makan, nyekokin vitamin-vitamin plus susu buat gue yang dulu bandel nggak mau makan, ngawasin gue dari tangan-tangan jahil suster-suster tak-berperikebayiimutan yang dulu katanya sering nyubitin plus ngasih cabe rawit ke gue kalo gue nakal.. Sampe sekarang, gue udah gede, dia masih ada buat gue, nyuciin baju gue, ngeberesin kamar gue, masak buat gue, ngebantuin gue dalam banyak hal...
Gue sadar, selama ini sering gue nggak menghargai apa yang udah dia kasih ke gue. Sering gue marah-marah, sering gue nggak respect sama dia. Padahal dia tuh udah kayak nyokap kedua gue, orang yang mungkin paling deket sama gue sejak bayi selain ortu gue sendiri. Ah, sedih rasanya, ngebayangin kalo dulu gue sering marah-marah sama dia, ngambek sama dia, dan nggak terlalu berterimakasih sama apa yang udah dia lakuin buat gue tiap harinya.
Sadar nggak guys, kalo kita semua sering banget nggak ngehargain jasa para pembantu rumah tangga kita ini?
Fiuh.
Jujur, JJ terharu banget sama ketulusan hatinya.
Gue mengakhiri postingan ini dengan sebuah tribute buat Mbak Asih. Another unspoken hero, yang sadar atau nggak, langsung atau nggak, udah ikut ambil bagian dalam ngebesarin gue, ikut ngebentuk gue, ikut ngejadiin gue seseorang yang adalah gue sekarang.
Gue salut. Bener-bener salut.
With this, I'm giving her, an extraordinarily-devoted astounding human being, a sincere, honest tribute. For her thorough dedication and work.
Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.
JJ nggak akan pernah lupa sama Mbak Asih, sampai kapanpun.
Terima kasih banyak.
--balthazor66
Hari ini JJ ingin sekedar berbagi sesuatu yang cukup menyentuh hati JJ beberapa hari yang lalu.
Tentang para asisten rumah tangga alias pembantu kita, guys.
Semuanya dimulai Sabtu pagi kemaren, tanggal 4 Maret 2006, waktu JJ lagi duduk manis di depan meja makan, menikmati sarapan nasi goreng ala rumah yang enaknya mana tahaaaan, plus telor ceplok plus kerupuk merah sisa nasi uduk menu kemarennya lagi. Tidak lupa pula secangkir kopi yang masih panas mengepul. Wah, nikmat banget deh sarapan kayak gitu! Udah gitu ditemenin lagi sama asisten rumah tanggaku tercinta, yang selama gue makan juga ikutan duduk di sebelah, makan menu yang persis sama dengan apa yang lagi gue makan, karena, jreng jreeeng, guess what? Menu itu gue yang masakin, buat gue, dan buat dia.
Sudah mulai bingung menerka kira-kira postingan ini bakal menuju kemana?
Ehm. Mari kita membahas pendahuluannya terlebih dahulu.
Begini. Jadi di rumah gue itu sekarang cuma ada satu orang pembantu. Mbak Asih, namanya. Orangnya kecil, imut, kurus dan kalo jalan gesit banget. Dulu sebenernya pembantu gue ada tiga, tapi yang dua udah berenti, satu gara-gara mau kawin [lagi, yang which is adalah alasan standar resmi keluaran organisasi pembantu seindonesia yang manjur sekali kalau anggotanya mau sukses minta berhenti kerja], yang satunya lagi bilang mau di rumah aja ngejagain orangtuanya yang udah tua. So, akhirnya, pembantu di rumah gue kembali lagi menjadi satu orang saja. Mbak Asih inilah orangnya.
Yah. FYI, Mbak Asih ini udah kerja, udah ngikut keluarga gue, selama hampir tujuh belas tahun. Wow. Quite an achievement don't you think? Dia mulai masuk kerja di rumah gue tepat di hari gue masih berwujud bayi-imut-lucu-tak-tahu-diri-karena-nangis-nangis-jejeritan-melulu berusia genap sebelas bulan. Dan semuanya berlanjut sampai sekarang, waktu berganti, rekan-rekan sejawat pun datang dan pergi, tapi dia tetep setia kerja sama keluarga gue.
Nah, di waktu makan berdua di meja makan pagi-pagi yang tadi udah disebutin itu, JJ sempet ngobrol banyak sama dia. Something we always do on weekends, actually. Momen dimana tiap Sabtu pagi gue akan masuk dapur dan nemenin dia masak, atau malah masakin sesuatu buat dia seperti Sabtu kemaren. Dan akhirnya, di sela-sela prosesi makan-nasi-goreng-yang-nikmatnya-minta-ampun itu, kita berdua sempet ngobrol. Macem-macem.
Yang bikin tersentuh adalah, dia sempet cerita tentang kampungnya. Tentang rumahnya yang dulu banyak, sekompleks sendiri ditinggalin sama anggota keluarganya mulai dari nenek sampe generasi paling muda, tapi sekarang udah pada dijual-jualin ke orang luar gara-gara masalah duit.. Tentang anak-anaknya yang sekarang udah dewasa, udah nikah, udah kerja.. Tentang cucu-cucunya yang udah dua orang, cewek, lucu-lucu dan dikangenin sama dia.. Tentang ibunya yang sekarang lagi sakit.. Juga tentang suka-dukanya kerja sama keluarga gue selama hampir tujuhbelas tahun ini..
Dia bilang kalo kerja di keluarga gue adalah anugrah buat dia. Bisa dapet majikan yang baik hati sabar dan pemurah *winks* [halah!!], rumah yang nyaman beserta kamar tidur plus kamar mandi plus teras pribadi, kerja di lingkungan yang enak, apalagi gaji yang terus menanjak naik tiap tahunnya. Belum lagi, katanya, hadiah-hadiah laen yang sering dikasihin ke dia, entah sekedar oleh-oleh sepulang gue atau bokap-nyokap dari luar negeri, sampe terakhir sebuah motor hadiah bokap buat dia. Dia bersyukur, katanya, walaupun sekarang dia ngerasa udah tua, udah capek buat terus-terusan kerja jadi pembantu, dia tetep seneng udah bisa ikut keluarga gue dari dulu sampe sekarang, dari nggak bisa apa-apa sampe jadi ahli masak nomor satu di dunia versi JJ dan keluarga. [huehe.. international cuisine plusplus I might say]
Terus, dia juga ngeluh tentang badannya yang sakit-sakit di segala penjuru, juga sakit kepalanya yang sembuhnya suka-suka dia. Ngeluh tentang kondisi badannya yang kian menurun.. Dan dia juga cerita-cerita tentang hal-hal lain yang nggak bisa gue tulis disini.. Intinya dia betul-betul membuat gue tersentuh, banget, ngedengerin juga ngeliat betapa besar pengabdian yang udah dia kasih buat gue, juga keluarga gue.
Waktu gue kecil, dia yang ngurusin gue. Ngegantiin pampers gue, ngasih gue makan, nyekokin vitamin-vitamin plus susu buat gue yang dulu bandel nggak mau makan, ngawasin gue dari tangan-tangan jahil suster-suster tak-berperikebayiimutan yang dulu katanya sering nyubitin plus ngasih cabe rawit ke gue kalo gue nakal.. Sampe sekarang, gue udah gede, dia masih ada buat gue, nyuciin baju gue, ngeberesin kamar gue, masak buat gue, ngebantuin gue dalam banyak hal...
Gue sadar, selama ini sering gue nggak menghargai apa yang udah dia kasih ke gue. Sering gue marah-marah, sering gue nggak respect sama dia. Padahal dia tuh udah kayak nyokap kedua gue, orang yang mungkin paling deket sama gue sejak bayi selain ortu gue sendiri. Ah, sedih rasanya, ngebayangin kalo dulu gue sering marah-marah sama dia, ngambek sama dia, dan nggak terlalu berterimakasih sama apa yang udah dia lakuin buat gue tiap harinya.
Sadar nggak guys, kalo kita semua sering banget nggak ngehargain jasa para pembantu rumah tangga kita ini?
Fiuh.
Jujur, JJ terharu banget sama ketulusan hatinya.
Gue mengakhiri postingan ini dengan sebuah tribute buat Mbak Asih. Another unspoken hero, yang sadar atau nggak, langsung atau nggak, udah ikut ambil bagian dalam ngebesarin gue, ikut ngebentuk gue, ikut ngejadiin gue seseorang yang adalah gue sekarang.
Gue salut. Bener-bener salut.
With this, I'm giving her, an extraordinarily-devoted astounding human being, a sincere, honest tribute. For her thorough dedication and work.
Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.
JJ nggak akan pernah lupa sama Mbak Asih, sampai kapanpun.
Terima kasih banyak.
--balthazor66
Saturday, March 04, 2006
...about the meeting...
Oh. My God.
Hari ini JJ mengalami sebuah keajaiban kecil.
Terjadi tepat kira-kira pukul sepuluh lewat limabelas menit pagi ini.
Tadi ceritanya lagi pelajaran YH. Dan tadi kelas gue melakukan sebuah cara belajar breakthrough yang disebut Pojok Belajar. Hasilnya para umat satu kelas serentak turun ke bawah, ke lobi SMukie, demi mengujicobakan metode belajar inovatif yang satu ini. Dengan membawa folder buat tatakan dan dua batang pulpen tercantol rapi di saku kemeja putih-jelek-standar SMA gue.
Funnily enuff, kira-kira lima menit sebelum pelajaran YH itu mulai, pikiran gue sempet wandering kemana-mana sebentar. Mikirin mau makan apa ntar sore secara hari ini gue pantang nasi, inget-inget kenangan indah sama orang-orang tercinta, sambil sibuk ngebayangin hidup enak di Aussie gara-gara video Australia Revealed yang tadi diputer Ibu AU di pelajarannya yang which is sebelum pelajaran YH. Dan diantara segala huru-hara-tumpang-tindih-lari-larian pikiran gue barusan, sempet keselip satu pertanyan mungil yang cukup tak terduga kemunculannya.
Wah, ngomong-ngomong, kira-kira kabar si Kak Vani sekarang gimana ya? Udah lama nggak ketemu...
Bagi kalian yang mengerti, pasti sangat tahu siapakah gerangan sesosok manusia yang JJ maksudkan di baris keatas. Siap-siap melemparkan segentong tomat busuk bagi manusia-manusia tidak mengerti di luar sana yang masih memasang tampang bingung membaca sebuah nama asing yang baruuuu muncul di blog tercinta ini.
Sedangkan bagi yang tidak mengerti...
Para penerima tomat busuk yang budiman,
Kak Vani itu adalah pelatih vokal utama sekaligus instruktur rekaman anak-anak singers pada zaman HUT Penabur setahun lalu. Orangnya imut, kecil, lucu putih bawel dan menyenangkan. Udah gitu suaranya MENGGELEGAR banget, bening sekaligus enak didenger kuping. Bahasa kasarnya, bikin merinding. Orang waktu take vokal buat lagu Maju Dalam Tuhan aja sekali jebret langsung jadi gitu, sementara kita-kita para singers yang manis membutuhkan setengah jam lebih per suara. Yah, intinya, nih orang satu bener-bener gifted banget dalam bidang seni.
Eniweiz, back to the topic.
Jadilah JJ tadi pagi turun dengan nyantai, sambil menjinjing folder bercover-seragam-IPEKA-kesayangan dan ketawa-ketawa bareng Davin. Semua berjalan dengan cukup uneventful, sampai tiba-tiba begitu nyampe di lantai bawah, di lobi tempat lemari-lemari piala, JJ tertegun. Mendengar sebuah suara tinggi cempreng yang amat familier di kuping meneriakkan nama JJ dengan kencangnya.
"...JJ!"
JJ berenti, terus celingak-celinguk. Kedua mata tertumpu pada sesosok cewek imut mungil berbaju hijau motif army dan celana panjang jeans yang lagi kelabakan bangkit dari tempat duduknya buat nyari-nyari yang barusan dipanggilin a.k.a JJ. Sempet muter-muter bentar bak pelem India dengan objek pohon lemari piala tengah lobi, akhirnya ketemu juga sama orang yang dimaksud.
Omg. The one and only Kak Vani, yang dari dulu udah setengah mati dikangenin.
Gila. No words were left to speak. Kita berdua cuma kayak manggil-manggilin nama masing-masing beberapa kali sambil ketawa-ketawa kegirangan, diliatin sama warga kelas yang masih berdatangan plus YH plus satpam plus piala-piala. Haha. Sampe akhirnya JJ berhasil menemukan kalimat pertama yang tepat untuk membuka pembicaraan.
JJ: "Ya ampun, Kak Vani.. Kangen banget!!"
Kak Vani: *nggak kalah hore* "Iyaaaa, Kak Vani juga kangen banget.."
JJ: "Kesini ngapain, Kak?? MGMP?"
Kak Vani: "Duh, gini JJ.. Mau lomba aerobik lhoo!!"
JJ: "HAH?!?" *mata membelalak kaget*
Lomba aerobik??
Walah.
Bingung.
Yah, pokoknya gitu deh. Dalam pertemuan singkat lima menit tadi, JJ berhasil melepas kangen sama guru sekaligus cici tercinta yang ampir setaun menghilang itu sejak zaman HUT Penabur.
Gila, kangen banget gue sama dia. Kangen diajar dia, kangen ngobrol-ngobrol nggak jelas sama dia, kangen denger suaranya yang cempreng kalo ngomong tapi giliran nyanyi angelic abis, keren setengah mati.
Gawd, I miss her so damn much.
Sayang tadi nggak sempet foto-foto ma dia. Gara-gara masih jam pelajaran jadi nggak bisa ngeluarin hp *menangis tersedu*. Tapi yah, udahlah. Yang penting udah ketemu.
Hehehe. So that's the little miracle of today I wanna share with you guys.
Kak Vani, JJ kangen... Kapan nyanyi bareng lagi nih?? Huks.. Katanya dulu mau ngajakin duet nyanyi-nyanyi di orderan..
Oh ya, gudluck ya projects-nya!!
Fiuh.
Senang.
More updates later. Udah kelamaan ngeblog nih.
Huehe.
Sylv, sorry, nggak maksud. Jangan marah dong.. Huks..
--balthazor66
Hari ini JJ mengalami sebuah keajaiban kecil.
Terjadi tepat kira-kira pukul sepuluh lewat limabelas menit pagi ini.
Tadi ceritanya lagi pelajaran YH. Dan tadi kelas gue melakukan sebuah cara belajar breakthrough yang disebut Pojok Belajar. Hasilnya para umat satu kelas serentak turun ke bawah, ke lobi SMukie, demi mengujicobakan metode belajar inovatif yang satu ini. Dengan membawa folder buat tatakan dan dua batang pulpen tercantol rapi di saku kemeja putih-jelek-standar SMA gue.
Funnily enuff, kira-kira lima menit sebelum pelajaran YH itu mulai, pikiran gue sempet wandering kemana-mana sebentar. Mikirin mau makan apa ntar sore secara hari ini gue pantang nasi, inget-inget kenangan indah sama orang-orang tercinta, sambil sibuk ngebayangin hidup enak di Aussie gara-gara video Australia Revealed yang tadi diputer Ibu AU di pelajarannya yang which is sebelum pelajaran YH. Dan diantara segala huru-hara-tumpang-tindih-lari-larian pikiran gue barusan, sempet keselip satu pertanyan mungil yang cukup tak terduga kemunculannya.
Wah, ngomong-ngomong, kira-kira kabar si Kak Vani sekarang gimana ya? Udah lama nggak ketemu...
Bagi kalian yang mengerti, pasti sangat tahu siapakah gerangan sesosok manusia yang JJ maksudkan di baris keatas. Siap-siap melemparkan segentong tomat busuk bagi manusia-manusia tidak mengerti di luar sana yang masih memasang tampang bingung membaca sebuah nama asing yang baruuuu muncul di blog tercinta ini.
Sedangkan bagi yang tidak mengerti...
Para penerima tomat busuk yang budiman,
Kak Vani itu adalah pelatih vokal utama sekaligus instruktur rekaman anak-anak singers pada zaman HUT Penabur setahun lalu. Orangnya imut, kecil, lucu putih bawel dan menyenangkan. Udah gitu suaranya MENGGELEGAR banget, bening sekaligus enak didenger kuping. Bahasa kasarnya, bikin merinding. Orang waktu take vokal buat lagu Maju Dalam Tuhan aja sekali jebret langsung jadi gitu, sementara kita-kita para singers yang manis membutuhkan setengah jam lebih per suara. Yah, intinya, nih orang satu bener-bener gifted banget dalam bidang seni.
Eniweiz, back to the topic.
Jadilah JJ tadi pagi turun dengan nyantai, sambil menjinjing folder bercover-seragam-IPEKA-kesayangan dan ketawa-ketawa bareng Davin. Semua berjalan dengan cukup uneventful, sampai tiba-tiba begitu nyampe di lantai bawah, di lobi tempat lemari-lemari piala, JJ tertegun. Mendengar sebuah suara tinggi cempreng yang amat familier di kuping meneriakkan nama JJ dengan kencangnya.
"...JJ!"
JJ berenti, terus celingak-celinguk. Kedua mata tertumpu pada sesosok cewek imut mungil berbaju hijau motif army dan celana panjang jeans yang lagi kelabakan bangkit dari tempat duduknya buat nyari-nyari yang barusan dipanggilin a.k.a JJ. Sempet muter-muter bentar bak pelem India dengan objek pohon lemari piala tengah lobi, akhirnya ketemu juga sama orang yang dimaksud.
Omg. The one and only Kak Vani, yang dari dulu udah setengah mati dikangenin.
Gila. No words were left to speak. Kita berdua cuma kayak manggil-manggilin nama masing-masing beberapa kali sambil ketawa-ketawa kegirangan, diliatin sama warga kelas yang masih berdatangan plus YH plus satpam plus piala-piala. Haha. Sampe akhirnya JJ berhasil menemukan kalimat pertama yang tepat untuk membuka pembicaraan.
JJ: "Ya ampun, Kak Vani.. Kangen banget!!"
Kak Vani: *nggak kalah hore* "Iyaaaa, Kak Vani juga kangen banget.."
JJ: "Kesini ngapain, Kak?? MGMP?"
Kak Vani: "Duh, gini JJ.. Mau lomba aerobik lhoo!!"
JJ: "HAH?!?" *mata membelalak kaget*
Lomba aerobik??
Walah.
Bingung.
Yah, pokoknya gitu deh. Dalam pertemuan singkat lima menit tadi, JJ berhasil melepas kangen sama guru sekaligus cici tercinta yang ampir setaun menghilang itu sejak zaman HUT Penabur.
Gila, kangen banget gue sama dia. Kangen diajar dia, kangen ngobrol-ngobrol nggak jelas sama dia, kangen denger suaranya yang cempreng kalo ngomong tapi giliran nyanyi angelic abis, keren setengah mati.
Gawd, I miss her so damn much.
Sayang tadi nggak sempet foto-foto ma dia. Gara-gara masih jam pelajaran jadi nggak bisa ngeluarin hp *menangis tersedu*. Tapi yah, udahlah. Yang penting udah ketemu.
Hehehe. So that's the little miracle of today I wanna share with you guys.
Kak Vani, JJ kangen... Kapan nyanyi bareng lagi nih?? Huks.. Katanya dulu mau ngajakin duet nyanyi-nyanyi di orderan..
Oh ya, gudluck ya projects-nya!!
Fiuh.
Senang.
More updates later. Udah kelamaan ngeblog nih.
Huehe.
Sylv, sorry, nggak maksud. Jangan marah dong.. Huks..
--balthazor66
Friday, March 03, 2006
...halooooo...
Hueh. Akhirnya, kerjaan WartaKota selesai juga.
Jangan lupa baca WartaKota hari Minggu ini ya guys!! Haha.. Promosi dikit boleh dong..
Thanks for Droo buat link-nya!! Dan FYI [Sylv, this is for you!!] I didn't force him to do it. Okay? So enuff.
Gawd.
Gila, minggu ini gue jatuh-bangun melulu.
*background choir: jatuh bangun akuuuu, mengejarmuuuuu..*
Literally. Gue capek banget minggu ini.
I wish there could be somekind of a miracle to save me..
Urgh.
Cape.
Luvyah.
--balthazor66
Jangan lupa baca WartaKota hari Minggu ini ya guys!! Haha.. Promosi dikit boleh dong..
Thanks for Droo buat link-nya!! Dan FYI [Sylv, this is for you!!] I didn't force him to do it. Okay? So enuff.
Gawd.
Gila, minggu ini gue jatuh-bangun melulu.
*background choir: jatuh bangun akuuuu, mengejarmuuuuu..*
Literally. Gue capek banget minggu ini.
I wish there could be somekind of a miracle to save me..
Urgh.
Cape.
Luvyah.
--balthazor66
Wednesday, March 01, 2006
...missing people...
Duh.
JJ lagi kangen banget sama beberapa orang hari ini.
Terlebih karena JJ sedang sangat membutuhkan comforting talks, comforting hugs, whatever, from those special people.
Pertama, teman-teman lama IPEKA HIGH. Gawd, udah dua taun, guys. And I'm missing you guys so damn much. Miss that rockin' times we spent together, those raving parties, those crazy events we put up, n all.. Gawd. Missing you guys so frikkin' much. Kapan ya bisa barengan lagi?
Kedua, A long-lost someone out there. Bro. I really don't know what else to say. Balik dong kesini... I miss your hugs, your smiles.. Ugh. Really need you back here, you know...
Ketiga, my two soulmates, An-An and Regina. Well, gue tau, mereka udah SIBUK BANGET sama urusan hidup masing-masing sekarang. Cuma gue kangen aja sama mereka, kangen hang-out bareng, kangen jalan-jalan muter kompleks tengah malem bareng, maen kembang api bareng, curhat bareng, ketawa bareng, nangis bareng, hina-hinaan bareng... All those precious memories with them I want to retrace... Fiuh. Sekarang mereka udah sibuk sama kerjaan masing-masing, susah banget buat ketemuan lagi. Huhu. Sedih. Kangen banget, banget, banget, sama mereka.
Keempat, a certain somebody from the past. Let's call this person U. Fiuh. Nggak tau kenapa, gue kangen aja sama orang ini. Though emang nggak boleh sih kangen sama dia. But somehow, I am. Kangen aja sama momen-momen lucu yang selalu bisa bikin gue ketawa.
Kelima, dan terakhir, I miss my old-self. My good ol' pre-smukie kind of me. Ugh. I know, this frikkin' skool has taught me lots of things, lots of important lessons about growing up n stuff... Yet still, there are times when I find it hard to face this damn truth about myself. Me, being a part of Smukie?? Like, two years ago, it hadn't even crossed my mind that in the next two years or so I would've been forcefully EXILED in SMukie. Never. Tapi yah, kenyataannya, sekarang gue disini. Dan walaupun gue udah mulai bisa belajar buat menikmati dan mensyukuri segalanya, gue tetep kangen sama hidup gue yang dahulu. Kangen banget.
If only I could turn back time..
Coba ya, guys, gue bisa balik lagi ke masa lalu, buat ngebenerin hal-hal yang salah, things that didn't work out, di hidup gue.
My life would be PERFECT.
Argh.
Banyak kerjaan. Nggak ada duit. Nggak punya temen. Nggak bisa jalan-jalan.
This week's really starting to get the best of me.
Luvyah.
--balthazor66
JJ lagi kangen banget sama beberapa orang hari ini.
Terlebih karena JJ sedang sangat membutuhkan comforting talks, comforting hugs, whatever, from those special people.
Pertama, teman-teman lama IPEKA HIGH. Gawd, udah dua taun, guys. And I'm missing you guys so damn much. Miss that rockin' times we spent together, those raving parties, those crazy events we put up, n all.. Gawd. Missing you guys so frikkin' much. Kapan ya bisa barengan lagi?
Kedua, A long-lost someone out there. Bro. I really don't know what else to say. Balik dong kesini... I miss your hugs, your smiles.. Ugh. Really need you back here, you know...
Ketiga, my two soulmates, An-An and Regina. Well, gue tau, mereka udah SIBUK BANGET sama urusan hidup masing-masing sekarang. Cuma gue kangen aja sama mereka, kangen hang-out bareng, kangen jalan-jalan muter kompleks tengah malem bareng, maen kembang api bareng, curhat bareng, ketawa bareng, nangis bareng, hina-hinaan bareng... All those precious memories with them I want to retrace... Fiuh. Sekarang mereka udah sibuk sama kerjaan masing-masing, susah banget buat ketemuan lagi. Huhu. Sedih. Kangen banget, banget, banget, sama mereka.
Keempat, a certain somebody from the past. Let's call this person U. Fiuh. Nggak tau kenapa, gue kangen aja sama orang ini. Though emang nggak boleh sih kangen sama dia. But somehow, I am. Kangen aja sama momen-momen lucu yang selalu bisa bikin gue ketawa.
Kelima, dan terakhir, I miss my old-self. My good ol' pre-smukie kind of me. Ugh. I know, this frikkin' skool has taught me lots of things, lots of important lessons about growing up n stuff... Yet still, there are times when I find it hard to face this damn truth about myself. Me, being a part of Smukie?? Like, two years ago, it hadn't even crossed my mind that in the next two years or so I would've been forcefully EXILED in SMukie. Never. Tapi yah, kenyataannya, sekarang gue disini. Dan walaupun gue udah mulai bisa belajar buat menikmati dan mensyukuri segalanya, gue tetep kangen sama hidup gue yang dahulu. Kangen banget.
If only I could turn back time..
Coba ya, guys, gue bisa balik lagi ke masa lalu, buat ngebenerin hal-hal yang salah, things that didn't work out, di hidup gue.
My life would be PERFECT.
Argh.
Banyak kerjaan. Nggak ada duit. Nggak punya temen. Nggak bisa jalan-jalan.
This week's really starting to get the best of me.
Luvyah.
--balthazor66
Subscribe to:
Posts (Atom)