Friday, June 02, 2006

...please don't...

First, I totally screwed up the first few days of the exam week. Then, I got into a very, VERY terrifying paranoia about uncertain things that eats up my night sleeps and makes me insomnic. Next, I became stupidly delusional. And now I think I am going into some sort of a schizophrenic mental breakdown with no self-defense mechanism.

Gawd. I don't know what the heck is happening to me.

Kemaren, gue sempet "dibaca" sama Ibu Dian waktu lagi hang-out di ruangannya dia sepulang uji blok. Gue disuruh ngegambar satu lukisan anak kecil yang di dalamnya harus ada sebuah rumah, sebatang pohon, dan manusia. Selesai gambar, gue kasih ke dia, dan dia sukses "ngebaca" hasil karya tangan gue itu dan membongkar rahasia terdalam gue dengan tepatnya. My oh-so deepest darkest secrets, to be exact. And I am not surprised that she was actually able to do that; after all, she's a talented psychologist, fgs. But the readings got me thinking. A LOT. Dan gue jadi bingung sama diri gue sendiri.

Ternyata selama ini gue terlalu memagari diri gue terhadap segala sesuatu di sekitar gue. Gue mau deket sama hal-hal itu, tapi gue nggak akan ngebiarin hal-hal menyenangkan itu menarik gue masuk ke dalamnya. Gue selalu membuat jarak ke segala sesuatu dan terlalu bersikap hati-hati. Karena gue takut terluka. Takut ditolak, takut dilukain sama orang lain. Atau lebih tepatnya lagi, gue TRAUMA disakitin sama orang.

Sebenernya gue sadar akan hal ini. Tapi sebelum Ibu Dian, belum ada orang yang sanggup ngegampar gue tepat sasaran kayak gini. Mungkin hal ini yang selalu bikin gue nggak tenang buat think back dan mengevaluasi hidup gue. Karena udah terlalu banyak trauma yang gue lewatin, halangan yang udah gue atasin, masalah yang udah gue selesain, yang akhirnya malah ngebuat bekas luka yang gede banget di hati gue. Bukannya membantu gue dewasa, tapi malah ngelukain gue. Dan hasilnya? Ya pagar tembok itu, yang gue bangun buat membentengi diri gue dari kesakitan yang lebih lagi.

And what's worse, beberapa hari ini gue SERING BANGET kepikiran soal momen-momen indah di hidup gue. Masa-masa penuh lomba yang menyenangkan, memori-memori IPEKA HIGH yang unforgettable, sampe even my ex-list. Beberapa orang yang pernah mencuri hati gue dan ninggalin kenangan indah. Juga temen-temen lama gue. I need them so much right now. Gue bener-bener butuh company dari mereka sekarang, karena mereka selalu bisa buat gue kembali menjejak tanah tiap kali pegangan gue lepas. Ngingetin gue tiap gue lupa. Bawa gue pulang kalau gue nyasar. Gue kangen mereka, gue butuh banget mereka sekarang.

Dan sekarang gue disiksa sama gangguan-gangguan mental nggak jelas yang bikin gue pusing setengah mati ini. Gue butuh pegangan. Gue butuh kebebasan. Gue nggak mau terus-terusan begini!!

Man... Am I going crazy????
Don't rip the sanity off me, please. Please...

--balthazor66

No comments: